Prof. Osfar Sjofjan Dikukuhkan sebagai Profesor bidang Ilmu Nutrisi Ternak Non Ruminansia Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang

Agropustaka.id, Kabar. Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc dari Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Brawijaya (UB) Malang, pada Sabtu (05/08/2023). Prof. Osfar yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan Indonesia (AINI) -adalah profesor aktif ke-16 di Fapet UB, profesor aktif ke-173 di UB, serta profesor ke-326 dari seluruh profesor yang telah dihasilkan UB. Ia dikukuhkan sebagai Profesor bidang Ilmu Nutrisi Ternak Non Ruminansia.

Prof. Dr. Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc menyampaikan pidatonya yang berjudul “Bioteknologi Probiotik Tepung sebagai Aditif Pakan dalam Meningkatkan Produksi Ayam Petelur”. Penggunaan antibiotik sebagai aditif pakan sudah dilarang di dunia termasuk di Indonesia. Salah satu pengganti antiobotik adalah probiotik.

Probiotik adalah pakan tambahan yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan ternak, meningkatkan efisiensi pakan, produksi telur, dan menurunkan kadar kolesterol telur serta kolesterol serum. Selain itu probiotik juga mampu menghambat produksi amonia. Sehingga dapat menguntungkan bagi kesehatan ternak dan juga meningkatkan pertumbuhan.

Probiotik sebagai aditif pakan ayam petelur yang beredar saat ini banyak dalam bentuk cair. Probiotik cair ini banyak kelemahan dan kerugian seperti mudah rusak, mudah terkontaminasi, sulit dalam kemasan, sulit dalam transportasi, mudah terfermentasi, dan sulit mencampur dalam pakan serta dapat menimbulkan jamur dalam pakan.

Bioteknologi probiotik bentuk tepung dengan proses kombinasi dengan enkapsulasi menghasilkan probiotik yang lebih efektif dan efiesien serta berkesinambungan sebagai aditif pakan ayam petelur.

Probiotik merupakan aspek penting dari penelitian pengembangan aditif pakan dan sebagai pengganti antibiotik, juga sebagai agen kemoterapi untuk pemacu pertumbuhan, meningkatkan produktivitas, kualitas produksi telur, dan meningkatkan kesehatan ternak ayam petelur serta menjadi peternakan ramah lingkungan dengan berkurangnya polusi bau dan lalat. Probiotik tidak menghasilkan dan menimbulkan efek negatif, serta tidak menyebarkan resistensi mikroba, menawarkan potensi besar untuk menjadi alternatif antibiotik. (ap/fapet ub)

Materi lengkap pidato pengukuhan Prof Osfar Sjofjan dapat diunduh di tautan ini: