Agropustaka.id, Kabar. Program Work Based Academy (WBA) #2 hasil kerjasama antara Charoen Pokphand Indonesia dan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada resmi ditutup pada Jum’at, 23 April 2021. Sebanyak 28 peserta yang berasal dari 13 universitas di Indonesia mengikuti closing ceremony WBA #2 secara daring. Closing ceremony ini dihadiri oleh perwakilan dari pihak Fakultas Peternakan UGM, Charoen Pokphand Indonesia, dan seluruh peserta magang.
Terdapat pemaparan overview program pada closing ceremony yang disampaikan oleh Ir. M. Syafri Afriansyah selaku General Manager Human Capital PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Ia memaparkan bahwa program magang yang dimulai pada Bulan Oktober 2020 tersebut sudah memberikan banyak pelajaran bagi para peserta seperti proses budidaya broiler secara detail, ada juga tambahan materi melalui sharing session yang dilakukan oleh area head, dan dilakukan monitoring evaluasi untuk mengetahui perkembangan magang tiap perserta.
“Tema material sudah kompleks sehingga standar yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan sangat baik. Di industri 4.0 para peserta sudah seharusnya mendapatkan gambaran teknologi untuk menunjang industri dan hal ini sudah mulai terlihat dari mini project yang telah dilakukan. Tentu harapannya bisa membangun industri perunggasan di era 4.0,” tambah Dr. Muhsin Al Anas selaku koordinator Work Based Academy #2.
“Berakhir sudah program WBA #2, kami merasa berbahagia dan bersyukur karena program ini mulai dikenal. Perpaduan antara peningkatan kualitas SDM dan penggunaan teknologi dapat meningkatkan efisiensi perkembangan dunia industri perunggasan. Kedepannya, WBA ini semoga dapat dibuat menjadi continous education sehingga menjadikan semakin semangat dalam terjun ke bidang industri karena sudah memiliki banyak pengalaman” ujar Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU. ASEAN. Eng. ketika menutup program WBA secara daring.
Presiden Direktur PT CHaroen Pokphand Indonesia Thomas Effendy menambahkan, program ini bisa ditingkatkan untuk ke depannya agar semakin baik dan terus memberikan dampak yang positif bagi dunia industri perunggasan. “Semoga program ini terus berjalan, karena program ini dirasa penting bagi para fresh graduate untuk bisa menjadikan para sarjana peternakan mempunyai jenjang karir yang baik,” katanya. Ia berharap program Work Based Academy menjadi jembatan antara perguruan tinggi dengan industri untuk membekali pengetahuan seputar manajemen budidaya unggas dengan langsung terjun di lapangan. (ap/sumber: fapet ugm)