agropustaka.id, Kabar. Pakan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh besar terhadap produktivitas ternak selain genetik dan lingkungan. Pakan dari sudut nutrisi merupakan unsur utama untuk menunjang kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan, produksi dan reproduksi ternak.
Namun, permasalah ketersediaan pakan di Indonesia yang belum tuntas mengakibatkan munculnya permasalahan yang sama setiap tahunnya sehingga kebijakan dari Pemerintah meyesuaikan dengan kondisi yang ada.
Di sisi lain, potensi bahan pakan lokal yang sangat tinggi dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan ketersediaan tersebut dan dapat menjadi peluang untuk menggantikan bahan pakan yang ketersediaannya tidak berkelanjutan. Salah satu bahan pakan lokal yang dapat digunakan secara berkelanjutan dan kuantitasnya cukup besar adalah bungkil inti sawit.
Hal itu dibahas dalam Webinar bertajuk Pengelolaan Bungkil Inti Sawit sebagai Pakan yang diselenggarakan oleh IPB, AINI, MIPI, ISPI, dan GPMT yang diselenggarakan melalui sebuah aplikasi daring pada Rabu, 12 Januari 2022. Dalam acara tersebut menghadirkan Keynote Speaker Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc yang diwakili oleh Direktur Pakan Agus Sunanto yang membawakan materi seputar kebijakan pemakaian bungkil inti sawit sebagai pakan.
Adapun narasumber yang hadir dalam acara yang diikuti oleh tidak kurang dari 500 peserta itu yakni Ketua Umum GPMT drh. Desianto Budi Utomo, Ph.D yang membawakan materi “Kontribusi Bungkil Inti Sawit dalam Mendukung Industri Perunggasan”, Ketua Umum ISPI Ir. Didiek Purwanto, IPU yang membawakan topik “Kontribusi Bungkil Inti Sawit dalam Mendukung Industri Feedlot dan Dairy”, serta Guru Besar Fakultas Peternakan IPB Prof. Dr. Ir. Nahrowi, M.Sc yang membawakan topik “Teknologi Terkini dalam Memperbaiki Kualitas Bungkil Inti Sawit sebagai Pakan Unggas”. Acara dipandu oleh Ketua Umum MIPI Prof Dr Arnold Sinurat.
Dalam kesempatan tersebut Desianto memberi catatan penting tentang bahan baku pakan lokal seperti bungkil inti sawit, yakni seputar kendala penggunaan bahan baku pakan lokal yang harus diproduksi secara spesifik sesuai dengan yang dibutuhkan industri pakan. “Tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan bahan baku pakan lokal yakni kualitas yang stabil, kepastian suplai, dan harga yang kompetitif,” kata Desianto.
Desianto optimis bungkil inti sawit bisa menjadi salah satu sumber protein substitusi dengan tingkat potensi yang tinggi berbasis produk lokal. Untuk itu diperlukan pengolahan yang lebih baik agar dapat mengurangi kontamintasi cangkang, penguraian serat kasar, dan peningkatan kecernaan protein.
Untuk mewujudkan hal itu, sangat diperlukan kerjasama antara peneliti, pemerintah, dan industri pakan, serta edukasi kepada peternak dalam peningkatan pemanfaatan sumber bahan pakan lokal. ap