Melatih Peternak untuk Membuat dan Mengelola Pakan dengan Efisien

Agropustaka.id, Kabar. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Indonesia Australia Red Meat Cattle Partnership menyelenggarakan “Livestock Feed Management Training for Smallholder Farmers Batch #2” pada 26 Oktober – 11 November 2021.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dan pelatihan kepada peternak di Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat tentang pembuatan dan manajemen pakan yang efisien. Jumlah peternak yang mengikuti pelatihan pada masing-masing daerah sebanyak 25 orang sehingga total peternak yang terlibat sebanyak 50 orang.

Pelatihan dilakukan secara bauran, yakni melalui daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan). Pemateri kegiatan terdiri dari 13 narasumber yang berasal dari akademisi, praktisi industri, dan peternak. Selain mendapatkan materi secara online, peternak juga akan melakukan praktik berkaitan dengan manajemen pakan. Pendampingan pembelajaran lapangan dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk Sulawesi Selatan dan Universitas Mataram untuk Nusa Tenggara Barat.

Prof. Dr. Ir. Zaenal Bachruddin, M.Sc., IPU., ASEAN. Eng selaku ketua program berharap program ini dapat memberikan peningkatan efisiensi sehingga cost pakan ternak menjadi lebih efisien, dengan kata lain keberhasilan suatu peternakan ditentukan dengan bagaimana rekayasa atau efisiensi yang kemudian berakhir pada daya saing dari produk-produk peternakan.

“Kegiatan secara spesifik dan detail seperti pelatihan manajemen pakan sapi kerja sama Fakultas Peternakan UGM dengan Red Meat and Cattle Partnership ini tidak banyak dilakukan, hal ini menjadi kegiatan yang sangat baik apabila diagendakan secara rutin sehingga peningkatan kapasitas yang menjadi tujuan dapat terus memicu pertumbuhan dan perkembangan sektor peternakan Indonesia,” ucap Ir. Bambang Suwignyo, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM., ASEAN. Eng selalu Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama Fakultas Peternakan UGM.

Taufiqurrahman, Sekretaris Dinas Pertanian NTB, mengatakan bahwa tujuan dari diadakannya pelatihan manajemen pakan ini untuk memperbaharui, menyegarkan, memperkuat, serta menambah pengalaman para peternak. Didukung dengan pengembangan program penyediaan pakan diharapkan dapat menjadi kombinasi dalam mendukung usaha peternakan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulawesi Selatan, Ir. Taufiq, menambahkan bahwa dengan adanya kolaborasi ini sangat bermanfaat dan diharapkan para peternak dapat menjalankan usaha dan manajemen pakan ternak dengan baik sesuai ilmu yang telah diperoleh saat pelatihan.

Acara pelatihan ini dibuka secara simbolis oleh Irfani Darma selaku perwakilan dari Red Meat and Cattle Partnership. “Semoga kerjasama yang sudah dibangun dapat berkelanjutan kedepannya sehingga dapat bersama memajukan sektor peternakan,” kata Irfani Darma.

Setelah pelatihan, peternak akan mendapatkan program continuous improvement, yakni program pendampingan dari expert atau narasumber untuk menerapkan materi pelatihan dalam manajemen peternak yang dilakukan. Program tersebut dijalankan selama satu bulan. Peternak akan melaksanakan mini project atau kegiatan yang berkaitan dengan materi, kemudian akan dilakukan evaluasi untuk mengetahui efektifitas program pelatihan dan peningkatan produktivitas ternak.

Materi pelatihan Livestock Feed Management Training for Smallholder Farmers Batch #2 terdiri atas:

  1. Dasar nutrisi ternak
  2. Hijauan pakan
  3. Pakan konsentrat
  4. Legum sebagai pakan aternatif
  5. Potensi pakan local sebagai anthelmintic (obat cacing)
  6. Pakan fermentasi dan Total Mixed Ration (pakan komplet)
  7. Suplemen pakan
  8. Menejemen pakan yang efisien
  9. Manajemen kesehatan hewan yang berkaitan dengan pakan
  10. Potensi bahan pakan local
  11. Success Story dari peternak

Materi praktikum yang dilakukan oleh peserta pelatihan meliputi 1) perhitungan produksi hijauan pakan ternak, 2) produksi pakan konsentrat, 3) pembuatan fermented complete feed (FCF), 4) produksi urea molasses multimineral block (suplemen pakan), dan 5) pembuatan silase pakan. Sebelum pelaksanaan pelatihan, para peserta juga diberikan modul pelatihan yang berisi materi pelatihan dari narasumber dan video-video pembelajaran.

Modul tersebut dimaksudkan untuk dapat memperkaya peserta sebelum pelaksanaan kegiatan, sehingga peserta memiliki gambaran dan akan memudahkan dalam proses pelatihan dan transfer pengetahuan kepada peternak. AP