Menekan Pencemaran Limbah Peternakan dengan Pembuatan Biogas dan Kompos

Agropustaka.id, Kabar. Biogas merupakan produk energi dari limbah peternakan, berupa campuran dari beberapa gas yg dihasilkan dari proses penguraian bahan bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi tanpa oksigen. Biogas dapat menyalakan bunga api, dengan energi 6400-6600 kkal/m3, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber energi alternatif yg ramah lingkungan dan terbarukan.

Dr. Ir. Salundik, Dosen Fakultas Peternakan IPB dalam sebuah pelatihan online tentang satwa harapan pada Sabtu, 15 Agustu 2020 lalu mengatakan, biogas sangat bermanfaat untuk mengatasi pencemaran, membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, membantu meningkatkan kesehatan masyarakat, mengurangi jumlah padatan limbah, kontrol bau, dan menghasilkan pupuk organik.

Acara yang diselenggarakan oleh Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI) dan Fakultas Peternakan IPB itu menghadirkan juga dua narasumber yang ahli di bidangnya, yakni Guru Besar Fakultas Peternakan IPB Prof. Dr. Dewi Apri Astuti, dan Pakar Satwa Harapan Fakultas Peternakan IPB Verika Armansyah Mendrofa, S.Pt., M.Si.

Salundik menjelaskan, sapi dan kerbau rata-rata memproduksi limbah 10 – 35 kg per kepala per hari, atau setara dengan produksi gas 0,023 – 0,080 m3/kg. Adapun ayam, memproduksi 0.12 – 0.15 kg per kepala per hari atau setara dengan produksi gas 0.065 – 0.126 m3/kg. Produksi 1 m3 biogas tersebut setara dengan elpiji 0,46 kg, atau setara dengan minyak tanah 0,62 liter, atau setara dengan bensin 0,8 liter.

Pemanfaatan biogas dari produk samping peternakan ini sangat bermanfaat dalam upaya mengatasi pencemaran, pengurangan emisi gas rumah kaca, peningkatan kesehatan masyarakat, dan kontrol terhadap bau -disamping dapat dihasilkan energi bersih dan pupuk organik. Pupuk organik yang sangat bermanfaat bagi kesuburan tanah dapat berupa kompos, yang merupakan bahan organik hasil proses perombakan (dekomposisi) dan stabilisasi oleh mikroorganisme dalam kondisi lingkungan yang terkendali. AP