agropustaka.id, Kabar. Dangke merupakan produk olahan susu khas Sulawesi Selatan, terutama di Enrekang. Enrekang adalah salah satu daerah penghasil daging dan susu sapi dan kerbau di Sulawesi Selatan. Makanan khas daerah yang acap disebut sebagai keju lokal ini tercipta karena penduduk Enrekang yang tak terbiasa mengonsumsi susu segar, sehingga warga pun berinisiatif membuat produk olahannya.
Dangke yang telah dikenal sejak awal 1900-an, bagi masyarakat kabupaten Enrekang, merupakan makanan khas yang banyak disuka, biasanya disajikan sebagai makanan atau lauk dengan cara digoreng atau dipanggang.
Pembuatan dangke yang cukup sederhana dan tidak membutuhkan banyak biaya, maka dangke juga dijadikan oleh masyarakat setempat sebagai mata pencaharian. Selain dari susu kerbau, dangke juga biasa dibuat dengan susu sapi, saat pasokan susu kerbau berkurang.
Dangke dibuat dengan penambahan air perasan daun pepaya sebagai penggumpal. Tanaman pepaya (Carica papaya L) mengandung cairan getah yang larut di dalam air, yang banyak terdapat pada buah yang muda, tangkai daun, dan batang bila ditoreh. Getah pepaya mengandung enzim proteinase sulfuhydril yang berfungsi mengatalisis reaksi-reaksi biologi. Selain pepaya, air nenas juga dapat dipakai sebagai penggumpal. Jadi, dangke merupakan makanan terbuat dari susu sapi atau susu kerbau yang difermentasi, ditambah daun pepaya.
Dari sifat dan teksturnya, dangke termasuk golongan keju lunak(soft cheese) dengan kadar air sekitar 45,75% berwarna putih, bersifat elastis. Supaya dapat tahan lama, dangke yang akan dibawa keluar dari kota Enrekang sebagai oleh-oleh, biasanya terlebih dahulu direndam dalam larutan garam. Ada juga yang menaburkan garam di sekeliling dangke, kemudian dikeringkan. Dangke yang diawetkan dengan menggunakan garam dapur inilah yang menjadi kultur oleh sebagian besar masyarakat Kabupaten Enrekang.
Begini Cara Pembuatan Dangke
Bahan:
-Susu kerbau/sapi
-Getah pepaya dari air perasan daun pepaya
Cara membuat:
- Panaskan susu segar sampai mendidih, kemudian tambahkan getah pepaya hingga terbentuk gumpalan.
- Pisahkan gumpalan yang terbentuk, masukkan ke dalam cetakan yang biasanya terbuat dari tempurung kelapa.
- Tekan agar kandungan air dalam gumpalan berkurang.
- Keluarkan dari cetakan.
Video penyiapan, pembuatan, dan penyajian dangke dapat disimak di video ini: https://www.youtube.com/watch?v=LH8_Sz4_kR0
info lengkap bisa disimak dalam:
Bincang Peternakan: Dangke, Harta Karun dari Sulawesi
Dalam rangka final project ASMITA Indonesia, Fakultas Peternakan UGM dengan ISEKI European fFod Association, maka ASMITA Indonesia bekerjasama dengan Indonesian Livestock Alliance (ILA) akan mengadakan webinar pada:
Waktu dan Tempat:
– Sabtu, 06 Februari 2021,
– Pukul 14.00 WIB
– secara daring melalui aplikasi zoom
Narasumber:
– Prof. Ratmawati Malaka (Dosen dan peneliti dangke dari Universitas Hassanudin, Makassar)
– Firkhatul Muthaharah,S.Pd (Pengusaha dangke milenial)
E-sertifikat:
Peserta mendapatkan E-Sertifikat, GRATIS !!! (syarat & ketentuan berlaku)
Pendaftaran:
http://www.agropustaka.id/dangke
Grup W.A (pilih salah satu):
– https://www.agropustaka.id/WAG3_MP
– https://www.agropustaka.id/WAG4_MP
Kontak Panitia:
untuk info lebih lanjut bisa hubungi:
082396648324 (Ismah) atau 081281881550 (Athiya)
Yuk segera daftar, tunggu apa lagi, jangan sia-siakan untuk dapat ilmu dari orang-orang hebat di bidangnya secara GRATIS!