Opera #4: Memasuki Era Inovasi dan Teknologi, Peternak Harus lebih Adaptif

Kabar, agropustaka.id. Diskusi OPERA Batch 4 (Obrolan Peternakan) Fakultas Peternakan UGM dengan tema Digitalisasi Sektor Peternakan Jilid 2 dilaksanakan pada Sabtu, 27 Juni 2020, bertujuan memberikan gambaran terkait teknologi marketing digital yang sudah dimanfaatkan di sektor peternakan. Selain itu OPERA dirasa dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknologi-teknologi yang akan berperan penting di masa mendatang pada industri peternakan.

Opera Batch 4 menghadirkan narasumber Muhammad Abduh Zulfikar (PT. Madhar Madhava Manggala dan Kajianmu), Zaky Achmad (Owner Kandang Kambing Portabel & Youtuber Peternakan), dan Satyaguna Rakhmatulloh (Dosen Fakultas Peternakan UGM dan owner startup).

Muhammad Abduh Zulfikar memaparkan bagaimana perkembangan teknologi digital secara umum serta implementasi yang membantu perkembangan perusahaan yang ia jalankan dalam penjualan ternak dan produk peternakan secara spesifik, sebagai contoh bagaimana peran big data, cloud, dan artificial intelligence yang meningkatkan efisiensi usaha peternakan dan mendapatkan konsumen lebih luas.

“Peternak saat ini harus bisa merubah konsep bisnis, yaitu perlu kolaborasi dengan perorangan dengan spesialisasi khusus yang akan membantu perusahaan. Peternak harus menurunkan ego, tidak semuanya dikerjakan sendiri. Seperti halnya, mengandeng orang yang pintar dalam pemasaran digital marketing, sehingga akan menghasilkan sistem usaha yang efisen. Perusahaan yang kami jalankan akhirnya dapat melebihi target penjualan dengan tim yang solid,” ujar Muhammad Abduh Zulfikar yang merupakan lulusan dari Fakultas Peternakan UGM.

Zaky Achmad menjelaskan peran marketing digital untung mengoptimalkan analisis, pemasaran, serta kampanye produk peternakan, sarana peternakan serta penunjang peternakan. Zaky menggunakan Youtube untuk memperkenalkan usaha yang dimiliki yakni jasa dalam pembuatan kandang portable sejak tahun 2016. Upaya tersebut cukup ampuh untuk mengenalkan konsep peternakan yang ia miliki dengan jangkauan konsumen yang sangat luas bahkan hingga berbagai daerah di Indonesia.

Satyaguna Rakhmatulloh memaparkan tentang respon sumber daya manusia khususnya teman teman milenial untuk menghadapi industri 4.0 melalui inovasi teknologi serta pentingnya merespon dan matching dengan kebutuhan pasar yang tersedia. Perkembangan inovasi dan teknologi harus dapat digunakan untuk membangun bisnis (start-up).

“Membangun bisnis dengan menciptakan produk harus didasari dari kebutuhan masyarakat atau untuk menyelesaikan permasalahan. Jangan sampai hanya sekedar mengembangkan produk tanpa dasar. Inovasi dari sebuah permasalahan akan menghasilkan produk yang berkelanjutan”. Jelas Guna yang merupakan pengembang dan pengamat start-up.

Guna juga menambahkan bahwa untuk membangun inovasi ditengah perkembangan teknologi sehingga mencapai potensi optimal, negara atau dunia perlu memperhatikan 1) human capital (sumber daya manusia), investasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), pembinaan dan dukungan inovasi dan kewirausahaan, serta meminimalkan kemiskinan.

Pembangunan star-up perlu digiatkan untuk membangun ekonomi masa depan. Hal ini menjadi penting karena start-up akan membantu dalam penyediaan lapangan kerja, lahirnya inovasi dan teknologi, meningkatkan ekspor, meningkatkan pemerataan kesejahteraan, dan penyeimbang serta pendorong pertumbuhan ekonomi. AP