AbstractIkatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) menerjemahkan perubahan sebagai keniscayaan di dunia ilmu dan industri peternakan. ISPI berusaha mengawal agar perubahan di dunia keilmuan dan industri peternakan tetap berjalan ke arah yang tepat.
Abstract
Agribisnis peternakan merupakan subsektor usaha yang padat modal. Sehingga untuk memperbesar pertumbuhan bisnis peter- nakan sangat diperlukan penguatan modal melalui pemberian kredit usaha seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) Peternakan atau kredit melalui skema PKBL/ CSR Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Mengutip data Ditjen Peternakan dan Kesehat- an Hewan, pertumbuhan KUR Peternakan dilaporkan mengalami serapan yang sangat menggembirakan. Sejak 2015 hingga 2018, KUR Peternakan sudah dinikmati oleh 687,897 debitur dengan total plafon Rp 14,4 triliun. Pada 2019 telah ditetapkan target serapan KUR sebesar Rp 25,3 triliun untuk 1,1 juta petani dan peternak (Rp 19,7 triliun untuk 905 ribu petani dan Rp 5,6 triliun untuk 240 ribu peternak). Pertumbuhan serapan modal kerja yang menggembirakan, sebagai pertanda usaha peternakan tumbuh dan berkembang dengan baik. Pada kesempatan Kongres Ikatan Sarjana Pe- ternakan Indonesia (ISPI) di Malang, BRI menyajikan angka yang lebih tinggi KUR Peternakan tersalur melalui bank itu sebesar Rp 16,49 triliun sejak 2016 sampai Oktober 2018, dengan jumlah debitur 891 ribu. Namun intinya, selama 3-4 tahun belasan triliun rupiah kredit telah dikucurkan oleh perbankan kepada subsektor peternakan dengan intervensi pemerintah, kepada usaha subsektor peternakan.