Toxisorb Premium Mencegah Penurunan Produktivitas Ayam Petelur akibat Kontaminasi Mikotoksin dalam Pakan

Agropustaka.id, Pemikiran. Jenis mikotoksin aflatoxins, ochratoxins dan trichothecenes (T-2) toxin sering dijumpai pada bahan pakan ternak. Tiga jenis mikotoksin tersebut dihasilkan oleh Aspergillus flavus/parasiticus, Aspergillus ochraceus and Fusarium sporotrichoides/tricinctum pada kondisi lingkungan yang berbeda. Kondisi tropis di Indonesia dengan temperatur dan kelembaban yang tinggi membuat jamur mudah tumbuh.

Pakan yang mengandung mikotoksin dapat menyebabkan keracunan apabila dikonsumsi oleh ternak. Setiap jenis mikotoksin memiliki dampak yang berbeda pada ternak. Sehingga ternak yang mengkonsumsi pakan yang terkontaminasi berbagai jenis mikotoksin tentu akan memiliki dampak yang lebih buruk. Sedangkan bahan pakan biasanya tercemar lebih dari satu jenis mikotoksin.

Kontaminasi mikotoksin pada ayam dapat menyebabkan turunnya konsumsi pakan sehingga kebutuhan nutrient tidak dapat terpenuhi. Mikotoksin, seperti T-2, dapat menyebabkan inflamasi pada saluran pencernaan dan terhambatnya pertumbuhan vili. Kondisi tersebut tentu menyebabkan absorbsi nutrien yang kurang optimal. Selanjutnya, gangguan fungsi intestinum pada unggas akan berakibat pada penurunan tingkat imunitas ternak. Beberapa jenis mikotoksin, seperti Aflatoksin, setelah diserap melalui intestinum akan menuju organ hati dan menyebabkan gangguan metabolisme di hati. Berbagai dampak yang dijelaskan di atas pada akhirnya menyebabkan penurunan produktivitas, baik pertambahan bobot badan dan produksi telur, bahkan dapat meningkatkan mortalitas ternak. Selain itu, terdapat resiko adanya residu mikotoksi pada produk ternak, seperti daging, hati dan telur. Oleh sebab itu, kontaminasi mikotoksin yang tinggi pada pakan akan mengakibatkan kerugian ekonomi dan bahaya keamanan pangan.

Penurunan dampak mikotoksin pada ternak dapat dicegah dengan penambahan toxin binder. Penambahan toxin binder dalam pakan mampu mengikat mikotoksin sehingga tidak diserap oleh tubuh. Bahan anorganik yang bisa digunakan sebagai toxin binder antara lain sodium bentonite, clinoptilolite, cyclopiazonic acid, alumuniumsilikat.

Bentonite mengandung ion-ion negatif pada permukaannya. Ion tersebut akan aktif di dalam saluran pencernaan. Oleh sebab itu, bentonite dalam saluran pencernaan dapat mengikat mikotoksin yang memilikiion positif. Mikotoksin yang diikat oleh bentonite akan mencegah kerusakan dan meningkatkan pertumbuhan villi usus. Kinerja saluran pencernaan yang baik akan meningkatkan penyerapan nutrien dalam pakan secara optimal. Selain itu, pengikatan oleh toxin binder akan mencegah mikotoksin terbawa ke hati sehingga berbagai proses metabolisme akan berlangsung secara normal. Nutrien yang tercukupi dan metabolisme yang optimal akan meningkatkan produktivitas ayam. Oleh sebab itu, penggunaan toxin binder dalam pakan berperan penting dalam budidaya ayam. Terlebih tingkat kontaminasi mikotoksin di negara tropis seperti seperti Indonesia sangat tinggi.

Toxisorb Premium merupakan salah satu toxin binder dengan kandungan bentonite yang diproduksi oleh PT. Clariant Adsorbent Indonesia. Penelitian penggunaan Toxisorb Premium telah dilakukan di Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan Toxisorb Premium dalam mencegah kombinasi mikotoksin dalam pakan terhadap produktivitas ayam petelur. Level aflatoxin B1 (AFB1), ochratoxin A (OTA) dan trichothecene toxin

 (T-2) yang digunakan dalam penelitian secara berturut-turut yaitu 100, 50, dan 200 ppb. Level penambahan Toxisorb Premium dalam pakan yakni 4 kg/ton.

Gambar 1. Pengaruh penambahan Toxisorb Premium dalam pakan terkontaminasi mikotoksin terhadap konsumsi pakan ayam petelur

Hasil pengujian tersebut memperlihatkan kontaminasi mikotoksin dalam pakan menyebabkan penurunan konsumsi pakan ayam petelur (Gambar 1). Penurunan konsumsi pakan berakibat pada kebutuhan nutrien oleh ternak tidak terpenuhi sehingga dapat berdampak terhadap penurunan produksi telur harian (Gambar 2). Penggunaan Toxisorb Premium dalam pakan terkontaminasi mikotoksin dapat mengembalikan konsumsi pakan ayam petelur seperti pakan kontrol atau tanpa kontaminiasi mikotoksin. Penggunaan toxin binder dalam pakan yang tidak terkontaminasi menunjukkan hasil yang serupa dengan pakan kontrol.

Gambar 2. Hen Daily Average ayam petelur yang diberi pakan terkontaminasi mikotoksin dengan penambahan Toxisorb Premium

Produksi telur harian (HDA) mengalami penurunan hingga 8% akibat kontaminasi mikotoksin dalam pakan. Penggunaan Toxisorb Premium dapat mencegah penurunanan produksi telur akibat cemaran mikotoksin lebih baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan produksi telur harian pada perlakuan pakan yang mengandung mikotoksin tidak berbeda nyata dengan perlakuan kontrol. Berat telur (Gambar 3) pada pakan perlakuan (kontaminasi mikotoksin dan penambahan toxin binder) tidak menunjukkan perbedaan. Toxisorb Premium memiliki kemampuan pengikatan paling efisien sehingga dapat mencegah penurunan produksi ayam petelur akibat pakan yang terkontaminasi mikotoksin.

Gambar 3. Berat telur pada ayam yang diberi pakan terkontaminasi mikotoksin dengan penambahan Toxisorb Premium Penelitian tentang paparan multi mikotoksin, khususnya T-2 dan Ochratoxin, masih belum banyak dilakukan di Indonesia. Hasil pengujian produk binder ini memperlihatkan efektivitas Toxisorb Premium dalam mencegah dampak negatif dari paparan multi mikotoksin terhadap performans ayam petelur, yaitu konsumsi pakan, produksi telur harian dan berat telur.

Penulis:

  • Dr. Ika Sumatri, S.Pt., M.Si,M.Sc, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat, Kalsel
  • Dr. Muhsin Al Anas, S.Pt., Dosen Fakultas Peternakan UGM, Yogyakarta