agropustaka.id, Kabar. Fakultas Peternakan UGM (Fapet UGM) dan Indonesia Australia Red Meat Cattle and Partnership (RMCP) kembali menyelanggarakan pelatihan manajemen usaha sapi pedaging dengan peserta yaitu peternak skala kecil. Pelatihan ini diselenggarakan secara luring di Yogyakarta yang dilaksanakan selama enam hari.
Pelatihan berlangsung pada 30 Mei 2022 hingga 4 Juni 2021, dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 30 peternak: 20 peserta laki-laki dan 10 peserta perempuan dari 183 pendaftar yang tersebar dari seluruh Indonesia.
“Peternak rakyat memiliki peran penting dalam perkembangan bisnis peternakan di Indonesia. Banyak peternak yang masih memilki pola pikir bahwa memelihara sapi hanya dijadikan bagian dari hidup tanpa dihitung tingkat keuntungan atau kerugiannya. Hal-hal seperti ini tentu sangat disayangkan, oleh karena itu diperlukan pelatihan ini agar para peternak memperoleh tambahan wawasan dan dapat bertukar pengalaman dengan peternak lain,” ujar Panjono Ph.D Dosen Fapet UGM yang bertindak sebagai koordinator program pelatihan.
Trudy Djanggur selaku Chief Representative dari Tetra Tech International Development menambahkan, “kami berharap para peserta mampu aktif berpartisipasi dalam pelatihan ini. Pembelajaran tidak hanya diperoleh dari narasumber melainkan juga dari sesama peternak.” Hal ini dikarenakan pelatihan ini merupakan kesempatan langka yang semestinya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin agar tercapai tujuan untuk memajukan sektor usaha sapi pedaging di Indonesia.
Materi pelatihan yang didapatkan antara lain yaitu mengenai prinsip dasar pengelolaan usaha; perencanaan dan analisis usaha; diversifikasi produk dan pengembangan pasar; identifikasi dan recording ternak; manajemen pemeliharaan sapi pedaging; model produksi komersial skala kecil; kesetaraan gender dan perubahan paradigma usaha peternakan; hijauan dan tanaman pakan; pengendalian penyakit; manajemen reproduksi sapi pedaging.
Materi lainnya yakni pakan dan penyiapannya; pengolahan limbah peternakan; model kemitraan usaha peternakan sapi pedaging; dan dukungan perbankan dalam usaha peternakan sapi. Semua materi tersebut disampaikan oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya baik dari kalangan akademisi maupun praktisi.
Selain mendapat materi dari narasumber, terdapat juga sesi praktikum dan kunjungan lapangan bagi para peserta pelatihan. Untuk sesi praktikum dilaksanakan di Fakultas Peternakan UGM, kegiatan yang dilakukan meliputi pemeliharaan ternak; penyiapan pakan; dan pengolahan limbah. Selanjutnya dilakukan juga kunjungan ke peternakan sapi yaitu SR Jaya 89 dan Kandang Hj Gojun di Yogyakarta.
Kunjungan lapangan bertujuan untuk dapat menjadi acuan dan memberikan gambaran kepada peternak mengenai manajemen usaha sapi pedaging secara langsung, serta para peserta dapat berdiskusi secara langsung dengan pemilik usaha peternakan tersebut.
Pada program pelatihan tersebut, para peserta diberikan final project yang dijadikan sebagai penilaian. Project ini merupakan tugas akhir yang ditujukan kepada peserta pelatihan dan dipresentasikan di hari terakhir pelatihan. Tujuan diadakannya final project ini yaitu untuk mengukur kemampuan peserta dalam mengembangkan ide-ide dan rencana yang dapat diterapkan di masing-masing usaha peternakannya setelah memperoleh pelatihan selama satu minggu.
Mengingat kebutuhan akan protein hewani terus meningkat berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk, pelatihan ini menjadi sarana yang tepat untuk memberikan kontribusi dalam memajukan peternak skala kecil di Indonesia. Harapannya, dengan adanya pelatihan ini mampu memberikan wawasan dan pengalaman kepada peternak skala kecil untuk terus mengembangkan usaha peternakannya. ap