Peran Penting Mikroba dalam Fermentasi Pakan

agropustaka.id, kabar. Laboratorium Biokimia Nutrisi, Fakultas Peternakan UGM, Badan Pengembangan Peternakan Indonesia (BPPI), dan Indonesia Livestock Alliance (ILA) menyelenggarakan kuliah online dengan judul BINCANG BIOKIMIA Seri 1 dengan topik The Prospect of Microbes in Feed Fermentation pada kamis,(27/8) melalui sebuah aplikasi daring. Pembicara yang hadir pada acara tersebut yakni Prof. Dr. Zaenal Bachruddin (Laboratorium Biokimia Nutrisi, Fakultas Peternakan UGM), Prof. Dr. Yimin Chai (Japan International Research Center for Agriculture Science), dan Dr. Xuekai Wang (China Agriculture University).

Prof. Dr. Ali Agus selaku Dekan Fakultas Peternakan UGM dalam pembukaan kuliah online tersebut menyampaikan bahwa teknologi fermentasi menjadi sebuah teknologi yang mudah diterapkan di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas ternak. Selain itu, agenda ini menjadi penting untuk membangun kolaborasi untuk berbagi pengalaman terkait penelitian bidang peternakan tingkat global.

Teknologi fermentasi pakan banyak digunakan untuk meningkatkan kualitas pakan ternak, terutama hijauan. Selain itu, fermentasi dapat berperan dalam penyimpanan atau konservasi hijauan pakan supaya dapat digunakan ketika sulit mendapatkan pakan akibat musim kering.

Yimin Cai memiliki berbagai pengalaman pemanfaatan bakteri dalam teknologi pakan fermentasi, hingga mencapai benua Afrika. Memanfaatkan hijauan untuk membuat pakan fermentasi dengan penambahanan bakteri asam laktat. Pemanfaatan teknologi pakan fermentasi tidak hanya untuk menyediakan pakan bagi ternak, akan tetapi berkaitan dengan mendukung peternakan yang berkelanjutan (sustainable livestock production).

Berdasarkan hasil penelitian yang ia lakukan, pakan fermentasi dapat menurunkan produksi metan pada ternak ruminansia. Tentu hal tersebut akan menguntungkan karena dapat menurunkan emisi gas rumah kaca yang berdampak terhadap global warming, selain itu meningkatkan optimalisasi nutrien pakan untuk produktivitas ternak.

Adapun Xuekai Wang, pakar nutrisi dari China Agriculture University tersebut banyak terlibat dalam penelitian pengembangan teknologi fermentasi menggunakan tanaman batang supaya dapat diberikan kepada ternak. Di Cina memang banyak hijauan yang berasal dari tanaman batang, seperti Murberry, Kelor, dan Jambon Anthocephalus chenensis. Setiap jenis tanaman akan menghasilkan pH dan kandungan nutrien yang berbeda.

“Bahan yang digunakaan dalam fermentasi akan berpengaruh terhadap komposisi mikroba. Akhir fermentasi biasanya ditandai dengan peningkatan bakteri Latobacilus yang meningkat. Bakteri ini berperan penting dalam menurunkan derajat keasaman (pH). Kunci dalam fermentasi adalah menurunkan pH secepat mungkin. Oleh sebab itu, penambahan isolat bakteri asam laktat akan berperan penting dalam proses fermentasi,” jelas Xuekang Wang.