Sekolah Kampung untuk Edukasi Gizi Masyarakat dengan Rutin Konsumsi Telur

Agropustaka.id, Kabar. Tim Sekampung Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi bersama Komunitas Jamblang Genthong mengembangkan Program Sekolah Kampung untuk meningkatkan pengetahuan terkait pemenuhan gizi kepada anak dengan telur yang dihasilkan dari peternakan ayam dengan sistem free range. Komunitas Jamblang Genthong beralamat di Dusun Pucunggrowong RT 01, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul dan beranggotakan pemuda yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan.

Program Sekolah Kampung memiliki dua tujuan utama yakni untuk meningkatkan edukasi pentingnya pemenuhan gizi anak kepada masyarakat dan memberdayakan Komunitas Jamblang Genthong dengan membangun peternakan ayam petelur free range. Peternakan free range senidri merupakan peternakan ayam petelur dengan sistem pemeliharaan ayam yang lebih sejahtera dimana ayam bebas untuk berkeliaran di area terbuka pada siang hari.

Hal ini membuat ayam dapat berperilaku sesuai insting alami mereka yakni mencari makan, mengais tanah, dan mandi debu. Pendirian peternakan ayam petelur free range bertujuan untuk memberi sokongan ekonomi kepada Komunitas Jamblang Genthong dengan mengoptimalkan potensi lahan milik komunitas.

Tim Sekampung PKM-PM yang terlibat yakni Hafizuddin Ghalib (Fakultas Peternakan UGM) selaku ketua tim dengan anggota Calya Ayu Putri Salsabilla (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM), Yunita Rizqiana Alzuhdy (Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM), Febrian Bagas Umantoro (Fakultas Peternakan UGM), dan Surur Ramadhani Hidayat (Fakultas Peternakan UGM) di bawah bimbingan dosen pendamping Dr. Ir. Muhsin Al Anas, S.Pt., IPP.

Ketua Tim Sekampung, Hafizuddin Ghalib mengungkapkan bahwa permasalahan gizi buruk menjadi isu yang perlu diperhatikan karena adanya lonjakan drastis angka gizi buruk di daerah Imogiri II pada tahun 2023 dimana ditemukan 291 kasus anak gizi buruk. “Permasalahan gizi buruk harus diperhatikan karena masalah ini berdampak dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) di masa depan,”ungkapnya.

Hafizuddin Ghalib menambahkan bahwa Program Sekolah Kampung hadir sebagai respon terhadap meningkatnya angka gizi buruk. Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, angka gizi buruk di Desa Karang Tengah mencapai 14,86% dari total 75 desa di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Di sisi lain, program Sekolah Kampung tak hanya berfokus pada isu gizi buruk, namun juga memberi pelatihan kepada pemuda Jamblang Genthong mengenai manajemen peternakan ayam petelur free range untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Selain itu, pemuda juga dilatih sebagai fasilitator dalam pelaksanaan Program Sekolah Kampung.

Penutupan rangkaian Program Sekolah Kampung dilaksankaan pada 13 dan 14 Juli 2024 dengan kegiatan kampanye gizi dan pengenalan peternakan ayam petelur sistem free range. Kegiatan Sekolah Kampung hari pertama terdiri dari dua acara inti yakni Farm Visit dan pementasan wayang. Farm Visit adalah kunjungan ke peternakan ayam free range untuk memberi pakan serta memanen telur ayam sejahtera. Kegiatan ini diharapkan dapat membuat anak mengenal telur dari asalnya. “Tadi seru banget, di kandang kami kasih makan ayam dan panen telur, aku gak takut ayam, bulunya itu halus,” ujar Dilla. Acara kedua yakni pementasan wayang yang bercerita tentang telur yang menjadi sumber protein.

Acara pementasan wayang adalah bentuk pengenalan gizi kepada anak-anak dengan media kebudayaansehingga mudah untuk dipahami. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan mewarnai dan cap tangan bersama. Kegiatan diakhiri dengan makan telur bersama yang yagn diperoleh dari hasil panen di peternakan Komunitas Jamblang Genthong. Gibran salah satu peserta mengungkapkan bahwa ia suka melihat mas dalang bermain wayang untuk menceritakan telur.

Orang tua yang ikut hadir dalam acara mendapat penyuluhan edukasi gizi serta demo memasak telur yang tepat supaya tidak merusak gizi yang terkandung. “Acaranya sangat bagus, saya jadi paham kalau kebutuhan gizi anak harus sangat dipenuhi untuk pertumbuhan mereka, bisa dengan konsumsi telur tinggi protein dan mengurangi jajanan instan,” tutur Sarjinem selaku orang tua peserta.

Pemuda Jamblang Genthong juga mengatakan bahwa program ini membawa banyak manfaat baik segi pengembangan keterampilan bagi pemuda dan edukasi gizi kepada masyarakat. “Acara ini adalah acara paling besar dan paling sukses yang diadakan di Komunitas Jamblang Genthong, sebelumnya belum pernah ada acara sebesar ini,” ucap  Putra, salah satu pengurus Komunitas Jamblang Genthong.

Program Sekolah Kampung menjadi jembatan bagi Pemuda Jamblang Genthong untuk mengembangkan kapasitas diri melalui peternakan ayam petelur free range yang dapat meningkatkan ekonomi kepada komunitas. Selain itu  menjadi media edukasi kepada anak serta orang tua tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi melalui konsumsi telur. Program Sekolah Kampung diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan untuk masyarakat. ap/ugm