Strategi Efisiensi Budi Daya Broiler di Era Milenial

Agropustaka.id, Kabar. Efisiensi merupakan salah satu kunci utama peningkatan daya saing. Dalam perjalanan menuju industri yang berdaya saing kuat tantangan makin kuat apalagi setelah adanya regulasi pemerintah tentang pelarangan pemakaian antibiotika dalam pakan unggas (AGP), kecuali untuk pengobatan. Oleh karena itu, untuk mempertahankan produktifitas broiler, peternak harus menggunakan alternatif pengganti AGP yang efektif untuk dapat mempertahankan kekebalan dan kesehatan usus ayam.

Hal itu dibahas dalam Indonesia Livestock Club (ILC) #Edisi04: Efisiensi Budi Daya Broiler di Era Milenial yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Peternakan Indonesia (BPPI), Indonesia Livestock Alliance (ILA) dan Majalah Poultry Indonesia pada sabtu, 11 Juli 2020 lalu. Narasumber yang hadir dalam ILC itu yakni Peneliti Senior Balai Penelitian Ternak Prof (R) Arnold P Sinurat, M.Sc. yang membahas Pemanfaatan bahan baku pakan lokal untuk tingkatkan efisiensi budidaya broiler, Guru Besar FKH IPB _Prof. Dr. I Wayan T. Wibawan yang membahas tentang Efisiensi budidaya broiler dengan menjaga kesehatan sistem pencernaannya, serta peternak milinial Pemilik Tambak Muda Farm Rahmatullah, S.Pt yang memaparkan Pengalaman lapangan manajemen pemeliharaan broiler yang efisien.

Langkah efisiensi harus dilakukan, dengan bertolak pada fakta bahwa para perusahaan pembibitan telah melakukan perbaikan genetik ayam pedaging dengan potensi yang semakin lebih baik. Maka, pencapaian target performa dalam pemeliharaannya bisa tercapai apabila didukung dengan tiga hal penting, yakni pemberian pakan dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai, kondisi lingkungan kandang yang nyaman dan yang paling penting adalah manajemen pemeliharaan yang baik.

Wayan memaparkan, pertumbuhan cepat pada broiler memerlukan asupan nutrisi yang seimbang. “Nutrient penting bisa dimanfaatkan jika proses pencernaan berlangsung sempurna, mampu diserap secara efektif. Hal ini memerlukan integritas dan kesehatan saluran cerna yang baik,” jelasnya. Ia menambahkan, kesehatan saluran pencernaan ayam sangat penting sebagai benteng utama sistem kebal nonspesifik, menghalangi infeksi mikroba pada saluran pencernaan.

Pemberian pakan yang berkualitas juga harus menjadi perhatian tersendiri. Hal yang dapat dilakukan adalah pemilihan baku pakan yang telah diseleksi yang telah memiliki kecernaan yang baik, formulasi rangsum yang seimbang, dan meminimalkan kontaminasi mkikotoksin dan campuran sekam yang kerap ada dalam pembelian jagung sebagai bahan baku pakan. Pemberian pellet yang berkualitas dan juga memperhatikan kandungan jenis serat di dalamnya, sangat mempengaruhi kesehatan usus ayam. AP