agropustaka.id, Kabar. Logistik rantai dingin merupakan bagian dari rantai pasok yang bertujuan untuk menjaga suhu agar produk tetap terjaga selama proses pengumpulan, pengolahan, dan distribusi ke tangan konsumen. Terdapat empat tahap kritis pada sistem logistik rantai dingin produk pangan beku yang yang harus dicermati, yakni penanganan pada proses awal, penyimpanan dan pengolahan saat tiba di darat, penanganan saat transportasi ke lokasi tujuan, dan penanganan saat bongkar muat dan sistem distribusi ke konsumen.
Dalam sebuah pelatihan tentang logistik rantai dingin pada produk hasil Ternak pada pada 20-21 Mei 2020 lalu, Direktur Operasional PT Adib Logistics Irene Natasha memaparkan tentang seluk-beluk sistem logistik rantai dingin produk hasil ternak, terutama pada masa pandemi covid19. Pelatihan yang diselenggarakan selama dua hari oleh Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI) dan Fakultas Peternakan IPB tersebut juga menghadirkan narasumber penting lain, yakni Dr. Epi Taufik, Dosen Fakultas Peternakan IPB
Irene menguraikan, manajemen rantai pendingin meliputi pengelolaan seluruh aktivitas rantai pendingin yang dianalisis, diukur, dikontrol, didokumentasikan, dan divalidasi agar berjalan secara efektif dan efisien baik secara teknis dan ekonomis.
Untuk sistem pendistribusian logistik hingga ke konsumen, sangat dibutuhkan adanya sarana transportasi. Yang dimaksud dengan transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin.
“Dalam sistem logistik, transportasi berperan dalam perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian aktivitas yang berkaitan dengan moda, vendor, dan pemindahan persediaan masuk dan keluar suatu organisasi,” papar Irene.
Salah satu sarana transportasi yang umum digunakan adalah dengan menggunakan kendaraan truk, yang bisa bergerak di atas jalan raya, sehingga cakupan jelajah sangat luas. Truk bisa mengangkut barang yang berat, tetapi dengan volume terbatas, tergantung dari ukuran truk dan sarana jalan -dengan biaya relatif lebih mahal dibandingkan kereta.
Kelebihan lain dari transportasi menggunakan truk adalah waktu pengiriman bisa lebih cepat dengan variasi jadwal keberangkatan dan kedatangan yang lebih fleksibel. Proses loading dan unloading pun bisa menyesuaikan dengan kebutuhan.
Dalam sistem logistik rantai dingin produk hasil ternak, truk harus dilengkapi dengan sarana pendingin yang memadai untuk kebutuhan waktu dan jarak yang cukup jauh.
Selain meminimalkan atau meniadakan pertumbuhan mikroorganisme, pendinginan yang dihasilkan oleh teknologi refrigerasi juga diperlukan untuk mencegah terjadinya reaksi kimiawi biologis yang bisa merusak kondisi produk hasil ternak yang didistribusikan.
Irene mengingatkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan truk berpendingin ini, antara lain yakni box freezer harus selalu keadaan bersih, pengaturan temperatur pada kondisi suhu yang diinginkan, hidupkan pendingin sampai mencapai temperatur yang diinginkan dengan kondisi box freezer masih dalam keadaan kosong, matikan kembali pendingin pada saat akan memulai mengangkut dan membongkar barang, lakukan proses bongkar muat barang dengan cepat dan segera, hidupkan kembali pendingin segera setalah selesai melakukan proses bongkar muat barang.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah, gunakan packing tertutup rapat untuk frozen product dan gunakan packing berlubang untuk fresh produk, dinginkan terlebih dahulu barang yang akan di muat pada kondisi temperatur yang diinginkan, selalu lakukan pengecekan temperatur produk selama melakukan pemuatan.
Selanjutnya, selalu gunakan pallet yang keempat sisinya berlubang untuk memastikan aliran udara dapat bersirkulasi dengan baik, susun dan atur barang muatan di dalam kendaraan box freezer agar tidak terlalu rapat ke dinding dan ke atap untuk menjaga sirkulasi udara terjaga dengan baik, matikan pendingin pada saat pintu box freezer dibuka dan lakukan semua hal tersebut dengan disiplin. AP