Agropustaka.id, Kabar. Dengan kemajuan teknologi digital saat ini, maka untuk dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas budidaya ayam, maka pengembangan ekosistem smart farming perunggasan menjadi solusi jitu bagi para peternak ayam. Ekosistem smart farming perunggasan dapat diwujudkan apabila peternak unggas untuk bersatu dalam suatu sistem dan wadah khusus, misalnya koperasi atau wadah lain, sehingga berbagai langkah para peternak bisa secara efisien bisa diupayakan bersama, misalnya dalam hal teknis budidaya, pemberian pakan, penanganan penyakit, pada saat pemanenan, dan sebagainya.
Daya tawar peternak pun bisa lebih baik dalam hal bekerjasama dengan pihak lain. Apalagi dengan dukungan penerapan teknologi digital yang saat ini sudah banyak tersedia, peternak yang bersatu dalam ekosistem khusus tersebut dapat memanfaatkan teknologi digital tersebut sehingga bisa lebih membantu dalam upaya meningkatkan efisiensi budidaya ayamnya. Teknologi digital yang bisa diterapkan dalam eksistem smart farming perunggasan tersebut antara lain teknologi pintar dalam pengendalian iklim dan otomatisasi di perunggasan, dan hingga penerapan big data dan kecerdasan buatan, serta analisis data cerdas untuk memastikan kondisi lingkungan yang optimal bagi ternak.
Dengan adanya berbagai teknologi pintar tersebut, para peternak dapat mengawasi dan mengendalikan suhu, kelembaban, ventilasi, dan kualitas udara di kandang secara real-time, meningkatkan kesejahteraan hewan, mengurangi risiko penyakit, dan meningkatkan produktivitas peternakan secara signifikan dan dapat membantu peternak meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kesejahteraannya.
Dengan bergabungnya peternak dalam sebuah ekosistem smart farming perunggasan, beserta penerapan teknologi digital terkini, maka bisnis perunggasan yang kekuatan bisnisnya bertumpu pada para peternak yang telah bergabung dalam ekosistem tersebut, akan makin berkembang bisnisnya, serta meningkat daya saingnya -karena dapat tercapai efisiensi usaha, dan produktifitasnya lebih meningkat.
Berkaitan dengan hal itu, maka akan digelar Indonesia Livestock Club (ILC) yang mengusung tema ‘Mewujudkan Ekosistem Smart Farming Perunggasan Indonesia’ pada 21 September 2023 di Ruang Garuda, ICE BSD, Tangerang, Banten. Acara yang berlangsung di sela-sela penyelenggaraan pameran Ildex Indonesia tersebut merupakan kolaborasi kegiatan antara Indonesia Livestock Alliance (ILA), Badan Pengembangan Peternakan Indonesia (BPPI), BroilerX, Badan Kejuruan Teknik Peternakan Persatuan Insinyur Indonesia (BKT PII), Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan Indonesia (AINI).
ILC menghadirkan narasumber yang memiliki tidak diragukan lagi kompetensi di bidangnya masing-masing. Para narasumber itu yakni Ir Heru Mulyanto (President Commisioner of BroilerX & Chairman of GPPU Jatim 2004-2012) yang akan membahas seputar perkembangan industri perunggasan dari masa ke masa; Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA, DEA., IPU., ASEAN Eng (Ketua Badan Kejuruan Teknik Peternakan pada Persatuan Insinyur Indonesia (BKT Peternakan, PII), dan Guru Besar Fapet UGM yang akan membahas tentang ekosistem smart farming untuk meningkatkan daya saing perunggasan nasional; Prof. Dr. Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc.,IPU., ASEAN Eng (Ketua Umum Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan Indonesia -AINI dan Guru Besar Fapet UB yang akan membahas tentang berbagai teknologi pakan untuk meningkatkan efisiensi produksi unggas; serta Prastyo Ruandhito (CEO & Co-Founder Broilerx) yang akan membahas tentang pemanfaatan teknologi digital untuk mewujudkan ekosistem smart farming perunggasan.
Karena tempat yang terbatas, bagi yang ingin mendaftar sebagai peserta dalam ILC luring (offline) ini dapat mendaftar secara gratis melalui