Agropustaka.id, Pemikiran. Tak bisa dipungkiri bahwa era digital dengan berbagai kemajuan teknologi yang ada saat ini, telah pula mempengaruhi kinerja industri perunggasan di tanah air. Kemajuan teknologi digital dapat membantu memberikan solusi dalam berbagai tantangan pengembangan industri perunggasan. Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, para pelaku usaha harus senantiasa siap oleh adanya pergantian operasi analog ke teknologi digital.
Jika menengok sejarahnya, revolusi industri diawali dengan revolusi industri 1.0 yang berawal saat ditemukannya mesin uap. Penemuan tersebut berdampak sangat besar pada bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi dan teknologi. Kemudian, berlanjut ke revolusi industri 2.0 yang ditandai dengan ditemukannya tenaga listrik dan industri menggunakan conveyor belt.
Berlanjut pada penemuan komputer dan robot pada akhir abad 20 yang menjadi penanda dimulainya revolusi industri 3.0. Komputer dan robot tersebut menginisiasi otomasi di dalam sistem kerja suatu produksi di pabrik. Saat ini kita telah memasuki era revolusi industri 4.0 di awal abad 21 yang dimulai dengan penggabungan teknologi otomatis dengan teknologi digital. Hal tersebut berkaitan dengan sistem digital, Internet of Things (IoT), cloud computing, dan cognitive computing.
Dunia perunggasan berkembang sangat pesat, bahkan sekarang diikuti dengan aplikasi tekhnologi digital berbasis Internet of Things (IoT), teknologi Artificial Intelligence (AI) yang bisa memprediksi kemungkinan di masa depan, serta semua data telah disimpan dengan sistem Cloude dengan fasilitas semua data tersimpan dalam big data. Hal ini membuat kontrol lingkungan dapat lebih masif dan data yang diperoleh dapat dimonitor secara seketika (real time).
“Dengan demikian, kini para pelaku usaha unggas sudah bisa memantau kondisi farm atau kandangnya secara langsung. Walaupun tidak berada di lokasi kandang, berkat adanya teknologi digital ini,” kata Chief Technology Officer (CTO) BroilerX Jati Pikukuh.
Lebih jauh Jati memaparkan, manfaat dari adanya teknologi digital di industri perunggasan, yakni kemampuannya dalam menghubungkan banyak benda dalam suatu big data akan mendukung upaya peningkatan produktivitas unggas yang dibudidayakan. Penggunaan teknologi tersebut juga memudahkan seorang pelaku usaha, karena adanya data yang akurat secara seketika (real time), sehingga setiap keputusan penting yang diambil memang berasal dari fakta atau kondisi nyata yang terjadi di lapangan.
Data menjadi faktor penting dalam kegiatan budi daya unggas. Dengan dukungan teknologi digital, maka sistem pencatatan menjadi makin presisi dan lengkap, sehingga seorang pelaku usaha dapat lebih mudah dalam mengambil keputusan pada saat itu juga, sekaligus mampu memproyeksikan langkah ke depan dalam berbudidaya dengan melihat big data yang telah telah tersimpan rapi dan dapat dipercaya.
Jati Pikukuh menyampaikan bahwa aplikasi teknologi digital, bukanlah sebagai pengganti tenaga manusia, tetapi sekadar alat bantu. Melalui penggunaan aplikasi digital, diharapkan mampu menjadi fasilitas untuk para pelaku usaha unggas dalam membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi, memberikan visibilitas real time monitoring, mengotomatisasikan proses manual, serta memberikan nilai tambah (value added) pada produk unggas yang diupayakannya. lr/brx