Agropustaka.id, Pemikiran. Upaya penjaminan mutu dan keamanan suatu produk hasil perunggasan, maka salah satu langkah dalam rangka meningkatkan kepercayaan konsumen dengan penerapan sistem penjaminan mutu produk melalui sistem ketertelusuran atau traceability system. Hal itu perlu diterapkan sebagai tuntutan perkembangan jaman dan era globalisasi yang makin menuntut adanya sistem ketertelusuran yang kini telah menjadi salah satu standar yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan ekspor produk unggas.
Penerapkan sistem ketertelusuran pada industri perunggasan dapat meningkatkan penjaminan keamanan pangan produk, karena kemudahan untuk identifikasi sumber kontaminan, kemudahan dalam proses penarikan produk, dan pengendalian risiko penyakit bawaan pangan.
“Sistem ketertelusuran pada produk hasil unggas merupakan suatu proses terpeliharanya seluruh catatan pada setiap rantai produksi yang dimulai dari sejak pemeliharaan ayam di kandang sampai ke proses pemanenan hingga produk olahannya,” kata Komisaris BroilerX, Galuh Adi Insani.
Pemeliharaan catatan pada sistem ketertelusuran tersebut, jelas Galuh, akan sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya kasus keamanan pangan yang bersumber unggas, misalnya adanya patogen, kontaminasi residu antibiotik yang melebihi ambang batas, dan ancaman penyimpangan lain.
Selain jaminan keamanan produk unggas, konsumen juga menuntut adanya jaminan kehalalan produk hasil unggas, di mana hal itu bisa direalisasikan melalui sistem ketertelusuran halal yang terpadu. Hal itu disebabkan produk hasil unggas yang halal merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi, agar produk hasil unggas dapat dikonsumsi oleh masyarakat muslim.
Produk hasil unggas akan diberi label halal oleh Badan Pengelola Jaminan Produk Halal (BPJPH), jika setiap tahap produksi dan bahan tambahan yang digunakan semuanya memenuhi persyaratan halal. Melalui sistem ketertelusuran yang komprehensif, maka informasi kehalalan produk hasil unggas akan dapat diketahui dengan jelas.
Penerapan sistem penjaminan mutu dan keamanan produk hasil unggas dengan sistem ketertelusuran di sepanjang rantai pasok tersebut telah menjadi syarat mutlak di industri pengolahan produk unggas dalam upaya penjaminan mutu dan keamanan produk hasilnya. Terlebih lagi, jika produk tersebut ditujukan ke arah ekspor, maka sistem ketertelusuran menjadi syarat mutlak yang tidak bisa ditawar-tawar.
Adapun sistem penjaminan mutu dan keamanan produk hasil unggas dapat menerapkan sistem ketertelusuran, antara lain dengan melakukan identifikasi penyedia pakan, penyedia anak ayam, penyedia produk kesehatan ternak, serta penyuplai sarana produksi ternak lainnya. Identifikasi berikutnya juga dilakukan pada awal sistem pemeliharaan hingga umur panen, proses pasca panen dan pemanenan, proses penyembelihan, proses pengolahan RPHU, dan industri pengolahannya. Identifikasi lainnya adalah proses pengemasan, penerapan sistem rantai dingin, serta proses pendistribusian hingga ke ritel atau masyarakat.
Galuh Adi Insani menambahkan, perangkat untuk merekam semua informasi dan cara perekaman dalam sistem ketertelurusan dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital dengan sistem penyimpanan data secara real time. Ketersediaan database elektronik yang baik akan memudahkan proses ketertelusuran. Pemanfaatan teknologi digital terkini dengan penggunaan Internet of Things (IoT) yang memberikan data secara real time akan memperlancar penerapan sistem ketertelusuran produk hasil unggas tersebut. (ap/brx)