Memanfaatkan Peluang Tren Budi Daya Ayam Sistem Bebas Sangkar

Agropustaka.id, kabar. Kesejahteraan hewan (kesrawan) semakin kuat disorot oleh banyak negara di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Hal itu tidak terlepas dari peningkatan kesadaran masyarakat dunia akan tren konsumsi pangan protein hewani, kepedulian pada kelestarian lingkungan, kesehatan, dan kesejahteraan ternak.

Kenyataan itulah yang menjadi salah satu alasan utama mengapa kandang baterai konvensional telah dilarang di Uni Eropa dan banyak negara bagian dari Amerika Serikat. Dianggap sebagai salah satu sistem paling kejam untuk hewan, kandang baterai berukuran terlalu kecil, sehingga ayam dapat bergerak bebas, membuka sayap mereka sepenuhnya atau mengekspresikan perilaku alami lainnya.

Tren tersebut menuntut seluruh pemangku kepentingan di bidang peternakan, untuk tidak hanya fokus pada produksi ternaknya semata, namun juga perlu memerhatikan aspek kesrawan dalam usahanya.

Tren kesrawan, dalam hal ini pada sistem produksi telur dengan pola budi daya ayam sistem bebas sangkar (cage free) -memungkinkan setiap ayam bergerak dengan bebas sesuai dengan nalurinya: makan, minum, bersarang, bertengger, dan berinteraksi dengan ayam-ayam lainnya.

Sistem bebas sangkar membuat setiap ayam lebih nyaman dan terhindar dari stres, dirawat dan dipelihara dengan baik menggunakan 5 prinsip kesrawan, yakni 1. Terbebas dari rasa lapar dan haus (Freedom from hunger and thirst); 2. Kebebasan dari rasa tidak nyaman (Freedom from discomfort); 3. Kebebasan dari rasa sakit, cidera, dan penyakit (Freedom from pain, injury and disease); 4. Bebas mengekspresikan tingkah laku alaminya (Freedom to express normal behaviour); 5. Bebas dari rasa takut dan tertekan (Freedom from fear and distress).

Saat ini, lebih dari 1000 perusahaan di seluruh dunia telah mendeklarasikan kebijakan untuk hanya memasok telur bebas kandang dari rantai pasoknya. Banyak perusahaan internasional yang juga memiliki cabang di Indonesia telah berkomitmen untuk berhenti memasok telur dari kandang baterai di seluruh dunia, dan tentunya di Indonesia.

Beberapa perusahaan pangan dan ritel tingkat dunia itu antara lain yakni Sadexo, Nestle, Unilever telah berkomitmen untuk menggunakan telur hanya dari produksi telur dengan sistem bebasa sangkar di rantai pasar global pada 2025.

Indonesia Livestock Club (#ILC21): Tren Budi Daya Ayam Bebas Sangkar

Webinar @IndonesiaLivestock Club (ILC) akan diselenggarakan pada Rabu, 30 Juni 2021 jam 13.00 WIB melalui aplikasi zoom

Poin Kunci Pembahasan:

  • Regulasi Pendukung Penerapan Kesrawan pada Budi Daya Ayam Bebas Sangkar
  • Tren Budi Daya Ayam Bebas Sangkar dan Strategi Implementasinya
  • Segmentasi Pasar dalam Tren Budi Daya Ayam Bebas Sangkar
  • Pengalaman dalam Budi Daya Ayam Bebas Sangkar

Narasumber:

  • Direktur Kesmavet, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan RI Drh. Syamsul Ma’arif, M.Si
  • Guru Besar Fakultas Peternakan UGM Prof. Dr. Ali Agus, DEA., DAA, IPU., ASEAN Eng
  • Manager PT. Inti Prima Satwa Sejahtera Roby T Dharma Gandawijaya
  • Owner Rasyid Barokah Farm Muhammad Ridwan

Poster & Info Acara:
https://www.agropustaka.id/poster

Registrasi:
Semua peserta wajib registrasi di: https://www.agropustaka.id/kesrawan

Free E-Sertifikat:
Tersedia terbatas untuk 300 buah free e-sertifikat, syarat dan ketentuan berlaku

Kontak Panitia:

  • Alya (wa.me/62881025696777)
  • Diana (wa.me/6285754826957)

Sosial Media:

kesrawan #cagefree #bebassangkar #kesejahteraanternak #kesejahteraanternak #indonesialivestock #poultryindonesia #ILC #ILA #trenbudidayaayam #ayam #unggas #layer #ayampetelur