Ragam Manajemen Perkandangan Ayam Broiler

Agropustaka.id, Kabar. Budi daya ayam broiler merupakan usaha yang memerlukan ketelitian, perhatian dan ketepatan manajemen dalam setiap prosesnya. Demi menghasilkan performa produksi yang optimal, maka banyak hal yang harus diperhatikan oleh peternak, mulai dari manajemen perkandangan, pakan, kesehatan dan masih banyak lainnya. Hal itu dipaparkan oleh COO & Co-Founder BroilerX drh. Pramudya Rizki Ruandhito, M.Sc  dalam Farmsco Indonesia E-Learning #34 bertajuk “Bisnis Ayam Broiler untuk Pemula” yang dilaksanakan secara daring, pada beberapa waktu lalu.

“Biasanya peternak pemula dibingungkan dengan berbagai istilah dan standar dalam pemeliharaan ayam broiler. Untungnya di ayam broiler ini sudah ada patokan standar yang jelas yang dikeluarkan oleh perusahaan genetik sesuai dengan strainnya. Jadi peternak harus tahu strain ayam dipelihara dan berusaha mencapai target sesuai standar yang ada. Bagaimanapun budi daya ayam ini harus mempunyai tujuan dan standar, sehingga nantinya kita tahu apakah ayam yang kita pelihara sudah maksimal atau belum. Dengan begitu kita bisa melakukan evaluasi agar usaha kita bisa lebih baik,” jelas Pramudya Rizki Ruandhito.

Dalam kesempatan tersebut, Pramudya Rizki Ruandhito menjelaskan secara gamblang berbagai peralatan kandang beserta pengaplikasiannya yang mungkin masih menjadi pertanyaan bagi para peternak pemula, seperti feeding system, drinking system, ventilation system, brooding system, serta energy and light system. Saat ini juga tersedia berbagai jenis kandang ayam broiler mulai dari open house, semi closed house hingga closed house.

“Namun demikian, inti dari semuanya adalah bagaimana menciptakan kondisi yang nyaman untuk ayam broiler, agar potensi genetik yang ada bisa keluar secara optimal. Terutama kondisi lingkungan di dalam kandang. Untuk itu terdapat beberapa indikator yang perlu diperhatikan, yaitu temperature relative, kelembapan relatif, kecepatan angin dan temperatur efektif,” tambah Pramudya Rizki Ruandhito.

Temperature relative merupakan nilai yang terbaca pada termometer, bukan kondisi sebenarnya yang dirasakan oleh ternak. Kemudian kelembapan relative adalah perbandingan jumlah uap air di udara dengan jumlah uap air maksimum yang bisa dikandung oleh udara pada suhu yang sama. Selain itu, kecepatan angin merupakan variabel kontrol untuk mendapatkan chill effect (sensasi dingin), maupun sirkulasi udara pada sistem closed house. Dan adapun temperatur efektif adalah temperatur yang benar-benar dirasakan oleh ayam.

“Untuk mencapai kenyamanan tersebut, apa yang perlu dilakukan? Pada kandang closed house, kita harus bisa mengontrol exhaust fan, cooling pad dan heater. Demi mempermudah dan meningkatkan ketepatan kontrol indikator tersebut, maka kami mempunyai BroilerX Smart Farming. Pada prinsipnya terdapat sensor yang dipasang di kandang untuk membaca berbagai indikator seperti temperatur, kecepatan angin, dan lain-lain. Hal tersebut akan terintegrasi dengan aplikasi BroilerX, sehingga bisa dimonitor dan diatur melalui komputer, laptop maupun handphone kapan saja dan dimana saja,” jelas Pramudya Rizki Ruandhito.

Perangkat teknologi tersebut dapat memudahkan peternak dalam pemantauan kesehatan hewan, perilaku, dan kondisi lingkungan secara real-time. Hal ini akan dihubungkan dengan berbagai peralatan otomatisasi sistem pakan, air minum serta berbagai teknis perkandangan lainnya sehingga peternak bisa dengan segera melakukan tindakan. Semua teknologi tersebut telah terintegrasi dan didukung dengan sistem ERP, sehingga dapat memudahkan pendataan, pengoperasian dalam usaha perunggasan. Hal ini tentu pada akhirnya akan membuat usaha perunggasan menjadi lebih optimal. ap