Agropustaka.id, Pemikiran. Penyakit mulut dan kuku atau PMK berjangkit lagi di wilayah Kabupaten Boyolali, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, dan beberapa daerah lain di Jawa Tengah. PMK disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam genus Apthovirus keluarga Picornaviridae yang terdiri tujuh serotipe, yaitu O, A, C, Southern African Territories (SAT-1, SAT-2, dan SAT-3), dan Asia-1.
Ternak yang peka terhadap infeksi virus PMK adalah ternak berkuku genap/belah, yaitu jenis ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, domba, rusa. Ternak lain yang dapat terinfeksi adalah babi, unta, dan beberapa jenis hewan liar seperti bison, antelope, menjangan, jerapah, dan gajah. PMK yang berjangkit lagi itu memang tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. PMK tidak menular dari hewan dan ternak kepada manusia.
Begitu ternak itu diserang PMK, kerepotan menjadi-jadi, apalagi kalau sampai ternak itu mati. Artinya tabungan langsung amblas karena ternak menjadi tabungan bagi para petani/peternak kecil. Pada wilayah ekonomi yang lebih luas, PMK juga berbahaya. Sebulan terakhir, di Kabupaten Boyolali, pasar ternak makin sepi. Jumlah pengunjung berkurang hingga 50%. Jumlah ternak yang didatangkan di pasar ternak juga berkurang 50%. Pada saat yang sama, harga jual ternak anjlok.
Harga sapi turun Rp3 juta hingga Rp5 juta per ekor. Yang rugi banyak. Peternak/petani rugi, belantik rugi, pedagang rugi, pembeli juga rugi karena selalu ketakutan hewan ternak yang dibeli akan ketularan PMK.
Hasil riset Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto yang dipublikasikan pada 28 Agustus 2024 menggambarkan kerugian yang dihadapi peternak sapi potong di Kabupaten Kebumen akibat PMK. Tingkat pengetahuan tentang PMK yang tinggi tidak berhubungan dengan kerugian ekonomi. Yang justru lebih berkorelasi yakni akses pengobatan ternak berhubungan dengan kerugian ekonomi peternak sapi potong.
Pengendalian PMK harus dilakukan bersama-sama, serentak, dan berdisiplin tinggi. Pengalaman mengendalikan PMK pada 2023 harus menjadi pijakan bersama. Keberhasilan saat itu harus ditingkatkan. Kelemahan harus segera dikoreksi. Pemerintah Kabupaten Wonogiri sejak akhir pekan lalu mengambil langkah menutup semua pasar hewan selama sepekan hingga pekan ini.
Pemerintah Kabupaten Boyolali mengajak para peternak/petani meningkatkan kedisiplinan mengelola dan memelihara ternak. Jangan membeli ternak dari luar daerah. Jangan membawa ternak ke luar daerah. Tingkatkan kebersihan dan disinfeksi kandang. Segera obati ternak yang bergejala PMK dan segera melapor kepada otoritas terdekat. Isolasi sapi yan bergejala PMK atau positif PMK dan berikan obat yang sesuai.
Butuh kedisiplinan selama beberapa waktu demi memutus rantai penularan PMK dan mengendalikan sebaran virus lalu menghentikan serangan dan virus tak berjangkit lagi. ap/espos