Agropustaka.id, Pemikiran. Pemerintah Indonesia kini tengah aktif mempersiapkan pasokan susu dalam negeri, termasuk untuk mendukung program pemberian susu gratis bagi siswa di seluruh Indonesia yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini akan dimulai secara bertahap pada 2025, dengan target awal mencakup sekitar 20% siswa atau sekitar 16,58 juta anak dari total 82,9 juta anak di sekolah dan pesantren di Indonesia.
Pada tahun 2024, kebutuhan susu nasional Indonesia diperkirakan mencapai 4,7 juta ton. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan susu yang diproyeksikan akan mencapai 8,5 juta ton pada tahun 2029, pemerintah dan sektor swasta telah merencanakan langkah strategis dengan melakukan importasi sapi perah dari berbagai negara penyedia bibit unggul, termasuk Australia, Brazil, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Meksiko. Rencana ini mendapat dukungan signifikan dari sektor swasta yang ingin berpartisipasi dalam impor sapi perah guna memperkuat produksi susu nasional.
Untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan nasional kegiatan importasi sapi perah tersebut perlu diimbangi dengan upaya peningkatan produktivitas sapi perah yang dipelihara oleh peternak lokal berskala usaha kecil sampai menengah. Salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas sapi perah di skala peternakan rakyat adalah melakukan Good Breeding Practice (GBP) menggunakan program pemuliaan yang baik dan terarah.
Program pemuliaan atau pembibitan ternak adalah rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas genetik ternak melalui berbagai metode dan praktik. Tujuan utama dari program ini adalah untuk menghasilkan keturunan yang memiliki produktivitas yang tinggi. Beberapa aspek yang meliputi program pemuliaan atau pembibitan ternak antara lain: pemilihan induk dan pejantan yang unggul, program inseminasi buatan (IB), pengelolaan reproduksi, perbaikan pakan dan nutrisi, pengelolaan kesehatan, pengujian genetik, pencatatan data, sertifikasi dan standar ternak unggul. Adanya program pemuliaan ini diharapkan sapi-sapi yang unggul tersebut mampu berproduksi tinggi, sehingga program minum susu gratis dapat diperkuat dengan pasokan susu yang cukup dan berkualitas. Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga mendukung peternak kecil yang terlibat dalam penyediaan susu untuk program tersebut.
Sinergi antara program pemuliaan ternak lokal dan inisiatif pemerintah ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang lebih baik untuk ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung ketahanan dan kemandirian pangan serta dalam sinergi penyediaan protein hewani asal ternak untuk mewujudkan generasi sehat:
Peningkatan Produktivitas Ternak
Program pemuliaan ternak yang baik dapat meningkatkan produktivitas ternak, menghasilkan lebih banyak daging, susu, dan telur dari hewan dengan genetik unggul. Ternak dengan genetik yang unggul memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih cepat, lebih banyak menghasilkan susu, daging dan telur dalam jumlah yang lebih tinggi. Dampak dilakukannya program pemuliaan yang baik pada ujungnya dapat membantu memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia. Hal ini sangat penting dalam mengurangi kekurangan gizi di beberapa daerah serta meningkatkan aksesibilitas pangan bergizi yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Mengurangi Ketergantungan pada Impor Daging dan Bibit Ternak
Program pemuliaan ternak lokal yang sukses dapat menghasilkan populasi ternak yang cukup untuk memenuhi permintaan protein asal ternak domestik. Dengan demikian, ketergantungan pada impor daging ternak dan bibit ternak dari negara lain dapat dikurangi. Berkurangnya ketergantungan pada impor berarti Indonesia memiliki lebih banyak kontrol atas pasokan daging, yang membantu menjaga stabilitas harga dan ketersediaan daging di pasar lokal. Hal ini juga mengurangi risiko ketidakstabilan pasokan akibat fluktuasi harga internasional atau gangguan perdagangan global, yang pada akhirnya meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Meningkatkan Pendapatan dan Kesejahteraan Peternak Kecil
Program pemuliaan dapat meningkatkan kualitas ternak yang dimiliki peternak kecil, yang berdampak pada produktivitas dan harga jual yang lebih tinggi. Dengan ternak yang lebih sehat dan lebih produktif, peternak kecil dapat memperoleh pendapatan yang lebih besar. Peningkatan pendapatan peternak kecil membantu meningkatkan daya beli mereka dan kesejahteraan keluarga peternak. Selain itu, ekonomi pedesaan yang lebih kuat berkontribusi pada distribusi pangan yang lebih merata, karena peternak kecil dapat lebih mudah memproduksi dan mendistribusikan hasil ternak mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal.
Menjaga Kestabilan Pasokan Pangan Hewani di Daerah Pedesaan
Adanya pelaksanaan GBP melalui program pemuliaan ternak yang baik, peternak akan menghasilkan ternak yang lebih unggul, tahan penyakit, adaptif, dan produktif. Disamping itu, memungkinkan peternak di pedesaan mempertahankan populasi ternak yang stabil. Hal ini menjaga pasokan sumber protein asal hewani sehingga memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan lokal, serta mengurangi ketimpangan akses protein hewani antara kota dan desa.
Peningkatan Keberlanjutan Sistem Produksi Pangan Hewani
Ternak yang dihasilkan dari program pemuliaan yang baik biasanya lebih efisien dalam penggunaan pakan dan lebih tahan terhadap penyakit, yang membuat mereka lebih ekonomis dan lebih berkelanjutan untuk dipelihara. Dengan sistem produksi yang lebih berkelanjutan, peternak dapat memelihara ternak dengan biaya yang lebih rendah dan dampak lingkungan negatif yang lebih kecil. Keberlanjutan sistem produksi yang baik ini akan mendukung ketahanan pangan jangka panjang, karena produksi ternak dapat terus berlangsung tanpa menguras sumber daya alam atau menyebabkan kerusakan lingkungan.
Mempertahankan dan Mengembangkan Keragaman Genetik Lokal
Program pemuliaan juga bertujuan untuk melestarikan keragaman genetik ternak lokal Indonesia, yang sudah beradaptasi dengan kondisi lingkungan Indonesia. Keragaman genetik ini penting untuk mempertahankan ketahanan terhadap berbagai kondisi lingkungan dan ancaman penyakit. Dengan menjaga keragaman genetik, Indonesia memiliki populasi ternak yang lebih tahan terhadap perubahan lingkungan atau ancaman penyakit baru. Ini mendukung ketahanan pangan karena keberagaman genetik menjadi aset penting dalam mengembangkan ternak yang lebih kuat dan adaptif terhadap kondisi iklim yang berubah.
Penguatan Rantai Pasokan Produk Ternak Lokal
Program pemuliaan yang efektif tidak hanya meningkatkan produksi ternak tetapi juga menciptakan permintaan untuk infrastruktur pendukung, seperti pabrik pengolahan susu, rumah potong hewan, dan pasar lokal. Dengan adanya infrastruktur yang memadai, distribusi daging dan susu dapat berjalan lebih lancar dan merata, sehingga daerah-daerah yang lebih terpencil pun dapat memperoleh akses ke protein hewani. Hal ini mendukung sistem ketahanan pangan yang lebih terintegrasi dan tangguh.
Meningkatkan Efisiensi Produksi Ternak
Pemuliaan ternak lokal dapat menghasilkan ternak yang lebih efisien dalam mengubah pakan menjadi susu, daging dan telur. Efisiensi ini sangat penting, terutama bagi peternak kecil yang memiliki keterbatasan pakan. Dengan ternak yang lebih efisien dalam memanfaatkan pakan, kebutuhan pakan dapat ditekan, sehingga memungkinkan peningkatan produksi dengan biaya yang lebih rendah. Hal ini berpotensi menurunkan harga produk ternak di pasar, yang membuatnya lebih terjangkau bagi konsumen dan meningkatkan akses terhadap sumber protein hewani.
Mengurangi Risiko Krisis Pangan Akibat Penyakit Ternak
Pemuliaan yang terfokus pada peningkatan ketahanan terhadap penyakit membantu menghasilkan ternak yang lebih sehat dan lebih tahan terhadap infeksi. Program ini penting dalam mencegah penyebaran penyakit yang dapat mengurangi populasi ternak secara signifikan. Dengan populasi ternak yang lebih tahan terhadap penyakit, risiko krisis pangan akibat wabah penyakit ternak dapat berkurang. Hal ini mendukung stabilitas pasokan produk ternak, yang menjadi bagian penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Kesimpulan
Keberhasilan program pemuliaan ternak lokal di Indonesia selain dapat mendukung ketahanan dan kemandirian pangan melalui peningkatan produktivitas produk ternak termasuk susu, daging dan telur, juga dapat mengurangi ketergantungan pada impor, meningkatkan pemberdayaan ekonomi peternak kecil, serta peningkatan stabilitas pasokan pangan hewani di pedesaan. Selain itu, keberhasilan ini juga akan mendukung sistem produksi yang lebih efisien, berkelanjutan, dan adaptif terhadap perubahan lingkungan serta potensi wabah penyakit. Program pemuliaan yang berhasil tidak hanya berkontribusi pada ketersediaan pangan, tetapi juga pada stabilitas harga, akses yang merata, dan ketahanan pangan jangka panjang bagi masyarakat Indonesia. Sinergi dengan program pemerintah seperti minum susu gratis semakin memperkuat kontribusi tersebut, menciptakan masa depan yang lebih sehat dan mandiri bagi bangsa. AP/Detik/Dyah Maharani, Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM)